Azura Team • 2025-01-08
Azura Labs - Hai, gengs! Lagi bingung mau pilih framework apa buat bikin aplikasi mobile yang keren dan bisa jalan di Android maupun iOS? Tenang aja, kamu nggak sendirian. Dua framework yang lagi jadi favorit banyak developer saat ini adalah Flutter dan React Native.
Nah, ini dia pertanyaannya. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kayaknya gini deh kalau kita ibaratkan :
Flutter punya widget-widget yang sudah jadi, jadi kamu nggak perlu repot-repot bikin desain dari awal.
Flutter kompilasi code-nya langsung jadi native code, jadi aplikasi yang dihasilkan lebih cepat dan responsif.
Ubah sedikit code, langsung kelihatan hasilnya. Ini bikin proses development jadi lebih efisien.
Meskipun udah banyak yang pakai, komunitas Flutter belum sebesar React Native.
Aplikasi yang dibuat dengan Flutter cenderung lebih besar.
Banyak banget developer yang pakai React Native, jadi kalau ada masalah, pasti banyak yang bisa bantu.
Kamu bisa custom tampilan sesuka hati karena React Native menggunakan komponen native.
Kadang-kadang performa aplikasi yang dibuat dengan React Native kurang optimal, terutama untuk aplikasi yang kompleks.
Ada layer tambahan yang namanya bridge buat menghubungkan antara JavaScript dengan native code. Ini bisa jadi bottleneck performa.
Jawabannya tergantung pada kebutuhan dan preferensi kamu.
Baik Flutter maupun React Native punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang penting adalah kamu memilih framework yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek kamu. Selamat mencoba!
Baca Juga :
PT. INSAN MEMBANGUN BANGSA
Jl. Lumbungsari V no 3 Kel. Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Kode Pos 50198