Azura Team • 2023-11-02
Azura Labs - Dalam era dimana teknologi dan bisnis semakin terkait erat, pengembangan perangkat lunak telah menjadi tulang punggung perusahaan-perusahaan modern. Memastikan perangkat lunak berjalan lancar, aman, dan memenuhi kebutuhan pengguna adalah prioritas utama. Inilah sebabnya mengapa praktik DevOps menjadi begitu penting. DevOps memungkinkan organisasi untuk menggabungkan pengembangan perangkat lunak (Dev) dan operasi (Ops) untuk mencapai peningkatan efisiensi dan kualitas. Namun, apa yang lebih menarik dalam dunia DevOps saat ini adalah "GitOps," sebuah praktik yang menggabungkan manajemen kode dengan prinsip-prinsip DevOps.
Pertama-tama, mari kita pahami apa itu GitOps. GitOps adalah suatu pendekatan dalam manajemen dan otomatisasi infrastruktur dan aplikasi yang memanfaatkan Git sebagai sumber kebenaran. Dalam konteks ini, "Git" merujuk pada sistem manajemen kode terdistribusi yang sangat populer, seperti Git atau GitHub. Pendekatan GitOps bergantung pada Git untuk mendefinisikan, mengelola, dan menyampaikan konfigurasi infrastruktur dan aplikasi.
Ini berarti bahwa segala sesuatu yang terkait dengan konfigurasi, baik infrastruktur maupun aplikasi, diatur dalam repository Git. Dalam lingkungan GitOps, perubahan dalam infrastruktur atau aplikasi dilakukan melalui perubahan yang diajukan (commit) ke repository Git. Ini menciptakan keselarasan antara keadaan sebenarnya dalam infrastruktur dan apa yang telah didefinisikan dalam Git. Jadi, dengan GitOps, infrastruktur dan aplikasi dijaga dalam keadaan yang diinginkan sesuai dengan kode yang ada dalam Git.
Praktik GitOps menawarkan sejumlah manfaat yang menjadikannya sangat menarik bagi organisasi yang ingin meningkatkan proses pengembangan perangkat lunak dan manajemen infrastruktur. Di bawah ini adalah beberapa manfaat utama yang dapat diperoleh dari implementasi GitOps :
Dengan GitOps, seluruh konfigurasi, baik infrastruktur maupun aplikasi, tersimpan dalam repositori Git yang dapat diakses oleh semua orang yang memiliki akses ke repository tersebut. Ini menciptakan transparansi tinggi dalam hal apa yang ada dalam produksi, konfigurasi apa yang digunakan, dan siapa yang melakukan perubahan apa.
Setiap perubahan yang dilakukan dalam Git dicatat sebagai bagian dari sejarah perubahan. Ini memberikan audit trail yang kuat, yang memungkinkan organisasi untuk melacak semua perubahan yang telah terjadi, siapa yang melakukannya, dan kapan perubahan itu dilakukan. Ini sangat berguna untuk kepatuhan dan juga untuk pemecahan masalah yang efisien.
Ketika semua konfigurasi disimpan dalam Git, organisasi dapat dengan mudah mengelola versi dari semua konfigurasi tersebut. Ini memungkinkan untuk dengan cepat mengembalikan konfigurasi ke versi sebelumnya jika diperlukan dan menciptakan cara yang efisien untuk merilis versi baru dari infrastruktur dan aplikasi.
Salah satu elemen sentral dari GitOps adalah pengotomatisan proses deploy. Setiap perubahan yang diterapkan dalam repositori Git akan memicu proses otomatis yang menerapkan perubahan tersebut dalam infrastruktur dan aplikasi. Ini mengurangi risiko kesalahan manusia dan mempercepat waktu rilis.
Karena semua konfigurasi disimpan dalam Git dan setiap perubahan terekam, pemulihan dari bencana (disaster recovery) menjadi lebih cepat dan lebih dapat diandalkan. Jika terjadi kegagalan pada infrastruktur atau aplikasi, cukup mengembalikan konfigurasi yang sesuai dari repositori Git.
Penerapan GitOps memerlukan beberapa komponen kunci, di antaranya :
Ini adalah tempat di mana semua konfigurasi disimpan. Git repository adalah sumber kebenaran yang harus selalu mencerminkan keadaan sebenarnya dalam produksi.
GitOps sangat erat terkait dengan CI/CD. Setiap perubahan yang di-commit ke repositori Git akan memicu proses CI/CD yang akan menerapkan perubahan tersebut dalam produksi.
Operator dan controller adalah agen yang bertanggung jawab untuk menerapkan perubahan berdasarkan perubahan yang ada dalam repositori Git. Mereka memantau repositori Git dan mengubah infrastruktur atau aplikasi sesuai dengan apa yang ada dalam repositori.
Dalam GitOps, infrastruktur dan aplikasi didefinisikan secara deklaratif. Ini berarti kita mendefinisikan apa yang kita inginkan dan bukan bagaimana cara mencapainya. Sistem akan mencapai konfigurasi yang diinginkan berdasarkan definisi kita.
Salah satu tempat di mana GitOps sering kali diimplementasikan adalah dalam manajemen aplikasi container menggunakan Kubernetes. Dalam kasus ini, Kubernetes Configuration (Konfigurasi Kubernetes) dijaga dalam repositori Git. Setiap perubahan dalam Konfigurasi Kubernetes dalam Git akan memicu proses otomatis untuk mengubah konfigurasi Kubernetes dalam kluster. Ini memungkinkan penyebaran aplikasi yang lebih cepat dan lebih dapat diandalkan di lingkungan Kubernetes.
Meskipun GitOps menawarkan sejumlah manfaat yang signifikan, tidak terlepas dari tantangan tertentu. Beberapa tantangan dalam mengadopsi GitOps meliputi :
Implementasi GitOps adalah langkah menuju manajemen yang lebih baik, pemulihan bencana yang cepat, dan proses pengembangan yang lebih efisien. Dengan menyimpan semua konfigurasi dalam Git, organisasi dapat mencapai keselarasan tinggi antara infrastruktur dan kode, menciptakan transparansi, dan memungkinkan otomatisasi yang kuat. Meskipun tantangan mungkin ada, manfaatnya jelas dan menciptakan landasan yang kokoh untuk DevOps yang sukses.
Dengan teknologi yang terus berkembang, GitOps adalah salah satu pendekatan yang akan terus memainkan peran kunci dalam dunia DevOps dan manajemen infrastruktur di masa depan.
Baca Juga :
PT. INSAN MEMBANGUN BANGSA
Jl. Lumbungsari V no 3 Kel. Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Kode Pos 50198