Azura Team • 2025-11-18
Azura Labs, Semarang – Perangkat smart home sudah menjadi bagian dari kehidupan kita di tahun 2025. Dari lampu yang bisa dikontrol lewat suara, CCTV berbasis AI, hingga smart lock yang terhubung ke internet—semuanya dirancang untuk memudahkan hidup.
Tapi di balik kemudahan itu, ada risiko besar: tiap perangkat IoT adalah “pintu” tambahan yang bisa dimanfaatkan hacker untuk masuk ke jaringan rumah kita.
Tidak sedikit kasus di mana smart camera diretas, smart lock dimanipulasi, atau smart speaker dimanfaatkan untuk mengumpulkan percakapan pribadi. Maka dari itu, security testing untuk smart home sudah jadi kebutuhan, bukan lagi opsi.
Artikel ini mengupas bagaimana cyber risk pada smart home berkembang di 2025 dan bagaimana melakukan pengujian keamanan agar rumah digital tetap aman.
Rumah modern rata-rata memiliki 15–30 perangkat IoT. Semakin banyak device, semakin banyak “permukaan serangan”.
Tidak semua vendor rajin merilis patch. Bahkan tahun 2025 masih banyak perangkat murah yang tidak lagi mendapat update keamanan.
Semua perangkat saling terhubung: aplikasi mobile → router → device → cloud server.
Jika satu titik bocor, seluruh ekosistem ikut terancam.
Walau standar keamanan 2025 makin ketat, masih banyak smart device yang menggunakan enkripsi lemah atau bahkan plaintext dalam komunikasinya. Ini membuat penyusupan jadi lebih mudah.
Hacker kini menggunakan model AI untuk memprediksi pola password smart lock dan akun aplikasi smart home.
Perangkat smart speaker bisa ditipu menggunakan ultrasonic command injection.
Kamera pintar juga bisa diserang menggunakan adversarial pattern yang memanipulasi AI deteksi wajah.
Home hub (Alexa, Google Home, SmartThings) menjadi “single point of failure”.
Jika diretas, seluruh perangkat rumah bisa dikendalikan penyerang.
Varian ransomware 2025 yang mengunci smart lock, mematikan lampu, hingga memutus akses internet, lalu meminta tebusan.
Ini termasuk scanning untuk mencari celah seperti:
Tools 2025 yang umum dipakai:
IoT Inspector Pro, Shodan Local Analyzer, HomeNet Security Scanner.
Mengujikan keamanan protokol seperti:
Tujuannya untuk memastikan tidak ada celah dalam komunikasi antar perangkat.
Membongkar firmware untuk memastikan:
Pengujian mencakup:
Karena semua smart home dikontrol via aplikasi, pengujian mobile sangat penting:
Smart home tidak hanya berhenti di perangkat fisik. Mayoritas data tersimpan di cloud.
Testing dilakukan pada:
✔ Ganti password default semua perangkat
Ini adalah pintu masuk hacker yang paling umum.
✔ Gunakan jaringan terpisah untuk IoT
Pisahkan Wi-Fi utama dan Wi-Fi smart home.
✔ Update firmware secara berkala
Atur ke mode auto-update jika tersedia.
✔ Gunakan protokol Matter dan perangkat bersertifikasi keamanan
Standardisasi Matter 2025 semakin matang dan lebih aman.
✔ Audit keamanan setahun sekali
Sama seperti servis mobil, smart home juga perlu dicek rutin.
Smart home membawa kenyamanan besar, tapi juga risiko yang tidak bisa dianggap remeh. Di tahun 2025, lanskap ancaman terhadap perangkat IoT semakin canggih dan terintegrasi dengan kemampuan AI.
Dengan melakukan security testing secara rutin dan menyeluruh, Anda bisa memastikan rumah tetap nyaman dan aman.
Smart home boleh cerdas—tapi keamanannya harus lebih cerdas lagi.
PT. INSAN MEMBANGUN BANGSA
Jl. Lumbungsari V no 3 Kel. Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Kode Pos 50198