Azura Team • 2025-02-04
Azura Labs, Semarang - Di era digital yang semakin berkembang pada tahun 2025, pendekatan keamanan tradisional tidak lagi cukup untuk menghadapi ancaman siber yang semakin canggih. Salah satu strategi yang semakin populer adalah Zero Trust Architecture (ZTA), yang berprinsip "Never Trust, Always Verify." Dalam pendekatan ini, setiap endpoint—baik perangkat pengguna, server, maupun layanan cloud—harus diuji keamanannya secara ketat sebelum diizinkan mengakses jaringan atau sumber daya perusahaan. Artikel ini akan membahas pentingnya uji keamanan endpoint dalam arsitektur Zero Trust serta langkah-langkah terbaik yang dapat diterapkan.
Endpoint adalah titik masuk utama bagi ancaman siber, seperti malware, ransomware, dan serangan berbasis phishing. Dalam arsitektur Zero Trust, setiap akses harus diverifikasi dan diawasi dengan ketat, termasuk akses dari perangkat internal perusahaan. Uji keamanan endpoint menjadi langkah krusial untuk memastikan bahwa perangkat yang digunakan telah memenuhi standar keamanan yang ketat sebelum diberikan akses ke sistem.
Beberapa ancaman yang dapat dicegah dengan uji keamanan endpoint meliputi:
Untuk memastikan setiap endpoint aman sebelum diberikan akses ke sumber daya perusahaan, berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan:
Gunakan Multi-Factor Authentication (MFA) dan biometrik untuk memverifikasi identitas pengguna. Pastikan juga perangkat yang digunakan telah terdaftar dan sesuai dengan kebijakan keamanan perusahaan.
Dengan NAC, perusahaan dapat menerapkan kebijakan ketat terkait perangkat yang boleh mengakses jaringan. Hanya endpoint yang telah diuji dan sesuai standar keamanan yang bisa terhubung.
Lakukan vulnerability assessment dan penetration testing (pentest) secara rutin untuk mendeteksi celah keamanan sebelum disalahgunakan oleh penyerang. Tools seperti Microsoft Defender for Endpoint, CrowdStrike, atau SentinelOne bisa membantu dalam mendeteksi ancaman secara real-time.
Zero Trust menerapkan micro-segmentation, yaitu memisahkan akses antar bagian jaringan berdasarkan kebutuhannya. Jika satu endpoint terinfeksi, dampaknya bisa diminimalkan karena tidak bisa menyebar ke seluruh jaringan.
Pastikan semua data yang dikirim dan diterima oleh endpoint dienkripsi menggunakan protokol seperti TLS 1.3. Selain itu, gunakan Security Information and Event Management (SIEM) untuk memantau aktivitas endpoint dan mendeteksi pola serangan yang mencurigakan.
Pastikan semua endpoint mendapatkan pembaruan sistem operasi dan aplikasi secara berkala. Patch management yang buruk sering menjadi penyebab utama eksploitasi oleh hacker.
Uji keamanan endpoint dalam arsitektur Zero Trust bukan sekadar pilihan, tetapi keharusan bagi perusahaan yang ingin menjaga keamanan data dan infrastruktur mereka di tahun 2025. Dengan menerapkan langkah-langkah seperti verifikasi identitas, pentest berkala, segmentasi mikro, dan pemantauan real-time, organisasi dapat memperkuat pertahanan mereka terhadap ancaman siber yang terus berkembang.
PT. INSAN MEMBANGUN BANGSA
Jl. Lumbungsari V no 3 Kel. Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Kode Pos 50198