Azura Team • 2025-07-29
Azura Labs - Sudah berapa keputusan yang kamu ambil hari ini? Dari mulai milih baju, menu sarapan, sampai menentukan framework yang paling pas buat proyek baru? Kalau sore hari kerja otak udah kerasa mumet duluan padahal belum semua tugas kelar, dan buat nentuin menu makan siang aja rasanya udah jadi keputusan paling berat sedunia, bisa jadi kamu lagi kena Decision Fatigue! Di lingkungan kerja teknologi yang serba cepat, dinamis, dan butuh keputusan instan, fenomena ini makin sering banget kita temui. Tahun 2025 ini, dengan banjir informasi, tools yang makin canggih, dan ekspektasi yang tinggi, kemampuan kita mengambil keputusan jadi makin teruji dan terkuras.
Bayangin aja, pagi-pagi udah disuguhi notifikasi dari Slack yang numpuk, email yang belum dibalas, task di Jira yang mendesak, notifikasi dari Notion, dan seabrek aplikasi kolaborasi lainnya. Belum lagi harus nentuin stack teknologi buat project baru, revisi fitur, milih library mana yang paling efisien, sampai mutusin mau pakai avatar yang mana di meeting online. Otak kita dipaksa terus-terusan mikir dan milih, yang pada akhirnya bisa bikin kita capek sendiri, stres, dan kualitas keputusan jadi menurun.
Sederhananya, Decision Fatigue itu adalah kondisi kelelahan mental yang terjadi karena terlalu banyak mengambil keputusan. Otak kita punya kapasitas terbatas untuk membuat keputusan berkualitas dalam sehari. Semakin banyak keputusan yang kita ambil, apalagi yang penting-penting, semakin terkuras energi mental kita. Akibatnya? Kita jadi cenderung impulsif, menunda-nunda, atau malah menghindari keputusan sama sekali.
Penelitian dari Profesor Roy Baumeister, seorang psikolog sosial yang pertama kali mencetuskan istilah ini, menunjukkan bahwa kekuatan ego kita, termasuk kemampuan mengambil keputusan, itu seperti otot. Makin sering dipakai, makin cepat lelah. Di konteks kerja teknologi, ini sering banget kejadian. Misalnya, seorang developer yang seharian harus memutuskan arsitektur kode, memilih algoritma, atau menyelesaikan bug yang kompleks, di penghujung hari mungkin cuma ingin jawaban "ya" atau "tidak" untuk hal-hal sepele.
Lingkungan kerja teknologi itu unik. Kita dihadapkan pada :
Data dari survei Stack Overflow Developer Survey terbaru (walaupun data spesifik 2025 belum keluar, trennya sudah terlihat sejak 2022-2024), menunjukkan bahwa "burnout" dan "kelelahan mental" menjadi salah satu keluhan utama di kalangan developer. Salah satu pemicu utamanya adalah beban kognitif yang tinggi, yang tidak lain melibatkan decision-making yang masif setiap hari.
Nggak mau kan kualitas kerja dan kesehatan mentalmu terganggu cuma karena kebanyakan mikir? Yuk, terapkan beberapa strategi ini:
Decision Fatigue itu nyata, apalagi di lingkungan kerja teknologi yang serba dinamis. Tapi dengan strategi yang tepat, kita bisa mengelolanya biar nggak sampai nge-drop dan tetap produktif. Ingat, otakmu itu aset paling berharga, jadi jaga baik-baik ya!
Baca Juga :
PT. INSAN MEMBANGUN BANGSA
Jl. Lumbungsari V no 3 Kel. Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Kode Pos 50198