Light vs Dark Mode: Mana yang Lebih Cocok Buat Audiens Kamu?

Azura Team2025-06-05

Azura Labs, Semarang – Kalau kamu sering scrolling di malam hari, pasti pernah ngerasa kalau dark mode itu penyelamat mata. Tapi di sisi lain, banyak juga yang tetap setia sama light mode karena kelihatan lebih bersih dan cerah. Nah, pertanyaannya: mana sih yang lebih cocok buat audiens kamu? Apakah dark mode cuma tren semata? Atau emang ada pengaruhnya ke pengalaman pengguna (UX)?

Yuk, kita bahas bareng dari sisi preferensi user, tren desain tahun 2025, dan data yang bisa bantu kamu bikin keputusan desain yang lebih make sense!

🔍 Sekilas Tentang Light Mode & Dark Mode

  • Light Mode: Tampilan dengan background terang (biasanya putih) dan teks gelap. Klasik, familiar, dan banyak dipakai di web & app.
  • Dark Mode: Background gelap (biasanya hitam/abu tua) dengan teks terang. Populer di kalangan developer, gamer, dan night scrollers.

📊 Preferensi Audiens di Tahun 2025: Data Terbaru

Menurut laporan dari UX Collective 2025, 63% user lebih suka punya pilihan untuk switch antara light & dark mode. Sementara 37% lainnya cenderung stay di satu mode tergantung kondisi mereka:

  • Dark Mode: Digemari oleh user yang aktif malam hari, pengguna Android & iOS terbaru, serta audiens tech-savvy.
  • Light Mode: Lebih populer di kalangan audiens umum (usia 30+) dan platform dengan banyak konten visual (e-commerce, travel, dll).

Jadi, bukan soal siapa yang menang—tapi kapan dan siapa yang pakai.

💡 Kenapa Desainer Harus Peduli?

  1. Kesehatan Mata

    Dark mode bantu mengurangi ketegangan mata di ruangan gelap. Tapi di kondisi terang, light mode tetap jadi pilihan yang lebih nyaman.

  2. Konsumsi Baterai

    Di layar OLED (sekarang makin umum di 2025), dark mode hemat baterai karena piksel hitam tidak menyala.

  3. Aksesibilitas

    Buat sebagian orang dengan gangguan penglihatan, kontras light mode lebih terbaca. Tapi banyak juga yang merasa dark mode lebih nyaman.

🎨 Tren Desain 2025: Hybrid Mode & Smart Theme

Tahun ini, banyak brand besar kayak Spotify, Figma, dan bahkan Google Docs mulai implementasi Smart Theme—tampilan UI yang adaptif sesuai jam, kondisi cahaya, bahkan kebiasaan user. Jadi bukan cuma light atau dark mode, tapi lebih ke personalized experience.

Kalau kamu lagi bikin produk digital, ada baiknya kasih opsi buat user:

🔄 “Auto Mode” yang otomatis switch berdasarkan jam atau setting sistem mereka.

🧠 Tips Menentukan Mode Buat Audiens Kamu

  1. Kenali user-mu

    Riset target audiens kamu: usia, kebiasaan online, waktu aktif, dan platform yang mereka pakai.

  2. Uji langsung

    Lakukan A/B testing antara tampilan light & dark. Lihat mana yang performa engagement-nya lebih tinggi.

  3. Prioritaskan fleksibilitas

    Di tahun 2025, user suka UI yang responsif dan bisa dikontrol sendiri. Bukan cuma satu gaya fix, tapi opsi yang bisa disesuaikan.

🚀 Bukan Soal Mana yang Lebih Baik, Tapi Mana yang Lebih Cocok

Di era sekarang, customization is king. Daripada debat mana yang “lebih baik”, mending fokus ke pengalaman pengguna yang fleksibel. Kalau kamu bisa kasih opsi yang adaptif, kamu udah selangkah lebih maju dalam membangun produk digital yang relevan dan user-centric.


See More Posts

background

Light vs Dark Mode: Mana yang Lebih Cocok Buat Audiens Kamu?

background

Belum Paham Adaptive UI? Nih Penjelasan Mudah dengan Contoh Nyata!

background

Cara Mudah Bikin Navigasi Aplikasi yang Gak Bikin Bingung

Show more