Azura Team • 2025-03-14
Di era digital 2025, pengalaman pengguna menjadi faktor utama dalam keberhasilan sebuah produk digital. Semakin personal suatu pengalaman, semakin besar kemungkinan pengguna tetap setia. Dengan semakin berkembangnya kecerdasan buatan (AI) dan analitik data, perusahaan kini dapat menciptakan desain UI/UX yang benar-benar sesuai dengan preferensi individu.
Personalisasi dalam UI/UX bukan sekadar menampilkan nama pengguna di dashboard aplikasi. Contohnya, platform e-learning dapat menyesuaikan kurikulum berdasarkan progres belajar pengguna, atau aplikasi kesehatan yang memberikan rekomendasi latihan dan pola makan berdasarkan aktivitas harian pengguna.
Ini tentang bagaimana sebuah sistem dapat memahami kebiasaan, preferensi, dan kebutuhan pengguna untuk memberikan pengalaman yang lebih relevan, efisien, dan memikat.
AI dan machine learning (ML) memungkinkan produk digital untuk belajar dari interaksi pengguna dan memberikan rekomendasi yang lebih relevan. Misalnya:
Teknik seperti adaptive UI juga bisa diterapkan, di mana antarmuka aplikasi dapat menyesuaikan tata letak dan fitur berdasarkan kebiasaan pengguna secara otomatis.
Alih-alih menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua, UI/UX yang lebih personal harus berbasis segmentasi pengguna. Contohnya, Netflix membagi pengguna berdasarkan preferensi tontonan untuk memberikan rekomendasi film yang lebih relevan, atau Spotify yang menyesuaikan daftar putar harian berdasarkan genre yang sering didengar oleh pengguna. Dengan analitik real-time, kita bisa mengkategorikan pengguna berdasarkan:
Dengan memahami karakteristik ini, tim desain bisa menciptakan pengalaman yang lebih relevan untuk masing-masing segmen pengguna.
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan personalisasi adalah dengan memberikan kebebasan kepada pengguna untuk menyesuaikan tampilan dan fitur aplikasi mereka sendiri. Beberapa contoh yang bisa diterapkan:
Microinteraction adalah elemen kecil dalam desain UI yang memberikan umpan balik instan kepada pengguna, misalnya:
Interaksi kecil seperti ini membuat pengguna merasa lebih dihargai dan terhubung secara emosional dengan produk digital yang mereka gunakan.
Meskipun personalisasi penting, menjaga privasi pengguna juga merupakan prioritas utama. Misalnya, regulasi seperti AI Act di Uni Eropa yang mulai berlaku pada 2025 menekankan perlunya transparansi dalam penggunaan data AI untuk personalisasi. Selain itu, kebijakan seperti Digital Privacy Act di beberapa negara mewajibkan perusahaan memberikan opsi bagi pengguna untuk mengontrol bagaimana data mereka digunakan. Beberapa langkah yang dapat diterapkan:
Mendesain UI/UX yang lebih personal bukan hanya tentang membuat tampilan yang menarik, tetapi juga memahami pengguna secara lebih mendalam. Dengan memanfaatkan AI, segmentasi pengguna, fleksibilitas desain, microinteraction, serta menjaga keseimbangan antara personalisasi dan privasi, perusahaan dapat meningkatkan retensi pengguna secara signifikan.
Bagi kamu yang ingin mendalami lebih lanjut tentang UI/UX, Azura Labs sedang membuka kesempatan internship untuk UI/UX Designer! Program ini berlangsung selama empat sampai enam bulan dan terbuka bagi mereka yang memiliki dasar dalam desain UI/UX, pemahaman tentang Figma, serta minat dalam riset pengguna. Info lengkap bisa kamu cek di Instagram @azuralabs.id.
Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar dan berkembang bersama tim profesional di bidang desain digital!
PT. INSAN MEMBANGUN BANGSA
Jl. Lumbungsari V no 3 Kel. Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Kode Pos 50198