Kita Sudah Memasuki Era Kemerosotan Software? Mari Cek Faktanya! | Azura’s 7-Days Wrap Up

Azura Team2023-05-15

7-Days Wrap Up

Ding dong! 🔔

Azura Labs bringing the hottest tech tea of the week. Stay seated and keep updated with us.

Tren ChatGPT sempat menjadi perbincangan hangat, terutama setelah teknologi artificial intelligent (AI) tersebut terbukti mampu lulus ujian bisnis dan kedokteran dari beberapa universitas di Amerika Serikat. Microsoft pun tertarik untuk memboyong teknologi AI milik OpenAI itu pada search engine mereka, Bing.

“Inovasi pesat akan segera hadir. Sebuah perlombaan lari dimulai hari ini dalam hal yang sudah bisa Anda duga (kerjasama Bing dengan Chat GPT). Kami akan bergerak dengan cepat,” ujar CEO Microsoft, Satya Nadella dalam event kampus Microsoft Redmond di Washington. Strategi ini merupakan salah satu langkah Microsoft untuk membalap search engine raksasa, Google.

Perang dengan Google, padahal ketertinggalan Bing masih jauh. Yakin?

Market share Bing hanya 3%, masih jauh dibandingkan Google yang menduduki posisi teratas pada kategori search engine di angka 93%. Namun, perusahaan pemilik Bing ini mengincar hal lain. Microsoft menginginkan lebih banyak bagian dari $570 miliar dari pasar iklan digital. Pada 2022, Microsoft sendiri mampu memeroleh $18 miliar revenue iklan melalui LinkedIn dan hasil pencarian. Sementara itu, Google mendapatkan $59 miliar dari iklan hanya pada Q4 2022.

Jika mendengar kata “search”, Google adalah laman pertama yang terlintas. Meski  begitu, berdasarkan penuturan Nadella, pasar Google semakin goyah dalam 20 tahun terakhir. Dari situlah, lahir inisiatif Bing versi terbaru.

So, what makes Bing x ChatGPT special?

Introducing the new Bing. Ask real questions. Get complete answers. Chat and create.” Begitulah slogan dari versi terbaru Bing dilansir dari laman resmi. Fitur AI pada Bing diharapkan dapat memudahkan pengguna dalam mendapatkan jawaban spesifik dari pencarian tanpa harus banyak memilah dari hasil pencarian.

Daniel Howley dari Yahoo! Finance mencoba Bing versi terbaru ini dengan pencarian kalimat “whether an LG C2 TV can fit into a 2007 Mustang?”. Dengan pencarian tradisional Bing, hasil yang muncul berupa laman-laman yang membahas tentang topik tersebut. Berbeda ketika menggunakan fitur Chat pada Bing terobosan anyar. Hasil pencarian seperti seseorang lawan bicara yang serba tahu. Bing menjawab pertanyaan Daniel Howley dengan memberikan info relevan, termasuk ragam ukuran televisi keluaran LG hingga saran bagi pertanyaan tersebut.

Hmmm, but should we truly believe The New Bing?

Tidak ada gading yang tak retak. Dmitri Brereton, seorang AI Researcher independen, menemukan beberapa kejanggalan saat mencoba demo The New Bing.

Pertama, jawaban chatbot kurang relevan. Hasil pencarian Dmitri Brereton dari “Where’s the nightlife?” setelah menanyakan kebutuhan trip di Meksiko menunjukkan fakta yang berbeda dengan realita. Bahkan, beberapa informasi tidak tercantum laman resmi lokasi. Contohnya pada hasil Cecconi’s Bar tertulis “it has a website where you can make reservations and see their menu”. Padahal setelah ditelusuri, tempat tersebut tidak memiliki laman untuk usaha mereka.

Kedua, salah menuliskan angka finansial. Ketika diminta meringkas dokumen finansial sederhana, chatbot Bing memberikan angka-angka yang tidak sesuai dengan data yang ada. Statement yang dituliskan oleh Bing AI sesuai dengan data dokumen, tetapi sangat disayangkan angka-angka seperti perhitungan gross margin yang diberikan belum benar.

Berikut perbandingan data-data finansial Gap Inc. dari Luluemon. Data report Luluemon yang disajikan AI sedikit lebih akurat dibandingkan dengan data asli yang terdapat pada laman resminya.

Peter Yang, Influencer Twitter dan Product Lead Roblox, mendapati keterbatasan lain dari The New Bing meliputi

  • Limit 50 pesan chat dalam sehari
  • Tiap percakapan, dibatasi maksimal melakukan 5 kali pertukaran pesan
  • Tidak bisa menanyakan pesan terkait Bing AI, seperti tertera pada foto, chatbot tidak berkenan menjawab pertanyaan Peter Yang yang ingin tahu tujuan dari adanya Bing AI.

Sampai saat ini, masih banyak celah dari demo The New Bing milik Microsoft. Fitur AI memang mampu membantu kita dalam menggali informasi dan mempermudah pekerjaan yang berkaitan dengan menulis. Namun, kita tetap harus cermat dalam memilah informasi yang ditampilkan.

Hasil penelusuran dari chatbot Bing tidak bisa ditelan mentah-mentah. Cross-check dari sumber terpercaya menjadi krusial, terutama jika kita mencari data-data penting dan menyangkut ilmu pengetahuan. Bing sendiri menuturkan pada laman resminya bahwa database diperoleh dari sumber-sumber terpercaya, tetapi tidak semuanya akurat dan cocok dengan keinginan pengguna.

Bagaimana, masih tertarik mencoba the New Bing?

Saat ini, Microsoft baru menyediakan versi demo dengan akses yang terbatas. Berikut ini langkah-langkahnya:

  1. Meminta akses dengan klik “Join the waitlist” melalui laman Bing (https://www.bing.com/new)
  2. Pengguna akan mendapat email konfirmasi akses dan info langkah selanjutnya
  3. Sign in atau membuat akun Microsoft menggunakan browser Microsoft Edge untuk mengakses seluruh fasilitas dari The New Bing.
  4. Now you can experiencing the new Bing!

That’s it. What do you think about the New Bing?

Have a wonderful day! Azura Labs


See More Posts

background

Ternyata, Begini di Balik Layar Algoritma Twitter! | Azura’s 7-Days Wrap Up

background

Kenapa Programmer Harus Bisa Bahasa Inggris? | Azura’s 7-Days Wrap Up

background

Intip Rahasia Discord & Content Creator Sat Set! | 7-Days Wrap Up

Show more