Azura Team • 2025-09-12
Kalau dulu kerjaan desainer UI/UX identik dengan bikin wireframe rapi, prototipe kece, dan layout yang bikin nyaman, sekarang ceritanya udah beda. Di tahun 2025, pasar digital makin sesak. Startup baru lahir tiap hari, aplikasi dan website numpuk di Play Store dan App Store, bahkan AI mulai bisa auto-generate desain.
Nah, di tengah kompetisi gila-gilaan ini, pertanyaannya: apa yang bikin desainmu menonjol? Jawabannya bukan cuma skill teknis, tapi juga kemampuan marketing.
Percuma bikin UI/UX yang cakep kalau nggak ada yang tau value-nya. Dengan ngerti marketing, kamu bisa nge-frame desainmu sebagai solusi nyata buat bisnis, bukan sekadar tampilan visual.
CEO, PM, atau klien nggak peduli kamu pakai grid 8px atau micro-interaction kece. Mereka peduli: “Desain ini bisa bikin konversi naik berapa persen?” Nah, dengan skill marketing, kamu bisa ngejelasin desainmu pakai bahasa bisnis.
Di LinkedIn, Behance, atau bahkan Instagram, desainer yang ngerti marketing bisa lebih jago “jual diri”. Portofolionya bukan cuma pamer visual, tapi juga cerita: “Desain ini berhasil naikin retention 30% dalam 3 bulan.” Itu baru bikin orang percaya.
AI sekarang udah bisa bikin desain wireframe dalam hitungan detik. Jadi, value utama desainer manusia bukan lagi bikin tampilan, tapi menghubungkan desain dengan kebutuhan user + strategi bisnis. Dan itu nggak bisa dipisahin dari marketing mindset.
Nggak harus tiba-tiba jago jualan produk kayak sales, tapi minimal punya sense of marketing. Dengan begitu, desainmu bisa relevan, impactful, dan dihargai lebih tinggi.
Karena pada akhirnya, dunia UI/UX di 2025 bukan sekadar soal “desain yang enak dipandang”, tapi “desain yang bisa menghasilkan.”
👉 Jadi, gimana? Siap upgrade skill desainmu dengan sentuhan marketing biar makin stand out di era digital sekarang?
PT. INSAN MEMBANGUN BANGSA
Jl. Lumbungsari V no 3 Kel. Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Kode Pos 50198