Desainer VS Developer: Bagaimana Cara Komunikasi yang Efektif di Proyek UI/UX?

Azura Team2025-07-04

Azura Labs, Semarang – Di tahun 2025, gap komunikasi antara desainer dan developer masih jadi biang kerok banyak proyek UI/UX yang molor, over budget, atau malah gagal deliver sesuai ekspektasi. Padahal, dua peran ini kayak dua sisi mata uang yang harus solid bareng biar aplikasi atau website bisa tampil kece dan fungsional.

Nah, gimana sih cara komunikasi yang efektif biar desainer dan developer nggak lagi kayak Tom & Jerry?

1️⃣ Mulai dengan Design Handoff yang Jelas

Sering banget desainer bikin layar super estetis di Figma, tapi developer cuma dapet file mentah tanpa context. Di 2025, tools kayak Figma, Zeplin, atau Penpot udah support inspect mode super detail, plus fitur dokumentasi di dalam desainnya.

👉 Tips: Desainer wajib kasih guideline typography, spacing, behavior animasi, hingga component state (normal, hover, disabled).

2️⃣ Gunakan Bahasa yang Sama

Desainer sering ngomong “padding”, developer kadang lebih familiar dengan “margin” di CSS. Atau desainer bilang “hero section”, developer bingung itu bagian mana.

👉 Solusi: Sepakati dulu istilah bareng di awal proyek. Kalau perlu bikin glossary mini bareng, apalagi kalau timmu remote.

3️⃣ Daily Standup Bukan Formalitas

Jangan cuma update progress, tapi jadikan daily standup tempat klarifikasi design flow, diskusi alternatif implementasi, dan mention blocker. Apalagi sekarang banyak tim hybrid pakai tools kayak Linear atau Height yang lebih agile-friendly ketimbang Trello/Jira jadul.

4️⃣ Prototyping Interaktif Sebelum Coding

Jangan biarkan developer menebak-nebak animasi atau alur UX. Manfaatkan prototyping interaktif pakai Figma prototype, Framer, atau ProtoPie. Ini bikin developer bisa feel user journey sebelum nulis satu baris kode pun.

5️⃣ Libatkan Developer Sejak Tahap Wireframe

Banyak desainer masih bikin wireframe sendirian, padahal feedback developer di fase awal bisa menghemat revisi di fase akhir. Ingat: makin ke ujung proyek, biaya revisi makin mahal.

6️⃣ Feedback Loop Cepat & Dua Arah

Kalau developer stuck atau nemu bug di layout, jangan cuma bilang “ini salah, fix dong”. Ajak diskusi, dan desainer juga harus terbuka dengan feedback soal feasibility.

7️⃣ Simpan Dokumentasi Terpusat

Pakai Notion, Confluence, atau sistem design system kayak Storybook untuk jadi single source of truth. Semua catatan, asset, komponen reusable, guideline, sampai hasil diskusi harus ada di sana biar nggak hilang.


See More Posts

background

Desainer VS Developer: Bagaimana Cara Komunikasi yang Efektif di Proyek UI/UX?

background

Bukan Sekadar Estetika: Apa yang Membuat Desain 'Bagus' Secara Fungsional?

background

UX Microcopy: Kata-Kata Kecil yang Meningkatkan Konversi Besar

Show more