Azura Team • 2025-10-01
Tahun 2025 ini, kita udah nggak bisa lagi nganggep metaverse cuma hype. Dari gaming, e-learning, sampai kerja remote, semuanya mulai migrasi ke ruang virtual yang lebih imersif. Buat desainer UX, tantangannya jelas: bikin pengalaman yang nggak cuma cakep secara visual, tapi juga nyaman, inklusif, dan gampang dipakai.
Kalau dulu UX fokus di layar 2D—kayak aplikasi mobile atau website—sekarang user journey harus dipikirin dalam ruang 3D, interaksi real-time, bahkan sensorik (suara, gerakan tangan, sampai haptic feedback).
1. Immersive Interaction
UX di metaverse bukan lagi soal klik & scroll. Desainer harus ngerti bahasa tubuh digital: gesture, eye-tracking, bahkan voice command. Kalau desainmu bikin user “capein tangan” atau bikin orang bingung ngapain, mereka bakal cabut secepat itu juga.
2. Human-Centered, Bukan Tech-Centered
Banyak platform metaverse di 2025 udah punya engine canggih. Tapi inget, teknologi hanyalah alat. User datang buat experience, bukan buat kagum sama engine. Jadi fokuslah ke kebutuhan manusia: kenyamanan, keamanan, inklusivitas, dan sense of belonging.
3. Accessibility di Dunia Virtual
Jangan anggap enteng aksesibilitas. Di metaverse, user bisa datang dari berbagai kondisi—ada yang pake VR headset mahal, ada juga yang masuk lewat HP mid-range. Desain harus tetap ringan, accessible, dan nggak bikin pusing setelah 5 menit pemakaian (VR motion sickness is real!).
4. Ethical UX: Privasi & Wellbeing
2025 udah rame banget isu privasi data di ruang virtual. Desainer UX perlu mikirin transparansi: user harus tahu data apa yang diambil, kenapa, dan gimana dipakai. Selain itu, wellbeing juga penting—desain yang bikin orang lupa waktu bisa dianggap dark UX.
5. Cross-Platform Experience
Metaverse nggak selalu berarti headset VR. Ada AR di smartphone, desktop viewer, sampai wearable device. UX designer harus ngerti gimana bikin experience yang konsisten dan adaptif di semua device.
Desainer UX sekarang dituntut buat lebih adaptif dan kreatif. Nggak cukup jago bikin wireframe atau flowchart, tapi juga harus ngerti psikologi, etika, bahkan desain spasial. Metaverse di 2025 bukan lagi masa depan—dia udah ada di depan mata.
Kalau mau survive (dan relevan), desainer UX harus belajar terus: dari tools VR/AR terbaru, tren AI, sampai insight real user di dunia virtual. Karena pada akhirnya, great UX = great human experience, entah itu di layar 2D atau dunia 3D metaverse.
PT. INSAN MEMBANGUN BANGSA
Jl. Lumbungsari V no 3 Kel. Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Kode Pos 50198