Azura Team • 2025-09-10
Azura Labs - Pernah dengar cerita tentang David dan Goliath? Di dunia JavaScript, NodeJS adalah raksasa yang sudah bertahta selama lebih dari satu dekade. Tapi sekarang, datanglah Bun—si baru yang lincah—mengklaim bisa melakukan segala sesuatu yang dilakukan Node, tapi dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dan footprint yang lebih ringan. Lalu, apakah ini akhir dari era NodeJS? Ataukah Bun hanya akan menjadi alternatif niche? Mari kita bahas dengan kepala dingin.
Bun bukan sekadar "NodeJS yang lebih cepat". Ini adalah runtime JavaScript all-in-one yang dibangun dari nol dengan menggunakan Zig programming language dan JavaScriptCore (mesin JavaScript dari WebKit), bukan V8 seperti yang digunakan NodeJS dan Deno.
Yang membuat Bun spesial adalah pendekatannya yang batteries included. Ia datang dengan package manager, bundler, test runner, dan tooling lainnya yang sudah built-in. Jadi, alih-alih menggunakan kombinasi npm + webpack + jest + nodemon, kamu cukup menggunakan Bun saja untuk semua kebutuhan tersebut.
Jawaban jujurnya : tidak dalam waktu dekat, tetapi Bun pasti akan mengambil porsi pasarnya sendiri.
NodeJS ibaratnya adalah Windows: sudah ada di mana-mana, didukung oleh semua orang, dan stabil untuk kebutuhan enterprise. Sementara Bun lebih seperti macOS: elegan, cepat, dan memberikan developer experience yang superior, tetapi ecosystem-nya masih terus berkembang.
Di tahun 2025, kita mungkin akan melihat landscape dimana NodeJS tetap dominan di aplikasi core enterprise, sementara Bun menjadi pilihan utama untuk tools development, startup, dan proyek yang memprioritaskan kecepatan dan DX.
Pada akhirnya, kompetisi ini justru sehat. Bun memacu inovasi dan memaksa NodeJS untuk terus meningkatkan performanya. Sebagai developer, kita diuntungkan dengan memiliki lebih banyak pilihan hebat. Jadi, mana yang akan kamu gunakan untuk proyek berikutnya?
Baca Juga :
PT. INSAN MEMBANGUN BANGSA
Jl. Lumbungsari V no 3 Kel. Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Kode Pos 50198