Azura Team • 2024-08-26
Azura Labs - Kontroversi baru muncul di dunia teknologi. Ratusan karyawan Google, khususnya di divisi DeepMind, telah menandatangani petisi mendesak perusahaan untuk membatalkan kontrak Project Nimbus. Proyek ini merupakan sebuah kesepakatan antara Google dengan militer Israel yang melibatkan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk berbagai tujuan.
Para karyawan yang menentang keras kesepakatan ini khawatir bahwa teknologi AI canggih yang dikembangkan Google akan disalahgunakan oleh militer Israel. Mereka meyakini bahwa teknologi ini dapat digunakan untuk meningkatkan pengawasan massal, menganalisis data intelijen, dan bahkan mendukung operasi militer di wilayah konflik.
Kekhawatiran ini diperkuat oleh laporan-laporan yang menyebutkan bahwa Israel telah menggunakan teknologi AI untuk melacak aktivitas warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Penggunaan teknologi AI dalam konteks konflik ini dianggap melanggar prinsip-prinsip etika yang seharusnya menjadi pedoman dalam pengembangan dan penggunaan AI.
Google sendiri telah menyatakan bahwa mereka berkomitmen pada prinsip-prinsip AI yang bertanggung jawab dan tidak akan mengembangkan teknologi yang melanggar hak asasi manusia. Namun, para karyawan yang menandatangani petisi meragukan klaim tersebut dan meminta perusahaan untuk bertindak lebih tegas dalam mencegah penyalahgunaan teknologi AI.
Perdebatan ini menggarisbawahi dilema yang dihadapi oleh perusahaan teknologi besar dalam mengembangkan teknologi AI yang canggih. Di satu sisi, AI memiliki potensi besar untuk membawa manfaat bagi umat manusia. Di sisi lain, teknologi ini juga dapat disalahgunakan untuk tujuan yang merusak.
Baca Juga :
PT. INSAN MEMBANGUN BANGSA
Jl. Lumbungsari V no 3 Kel. Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Kode Pos 50198