Azura Team • 2025-04-23
Azura Labs - Bayangin lagi scroll aplikasi favorit lo, tiba-tiba lag kayak nonton YouTube buffering di tahun 2000. Ngeselin, kan? Di 2025, di mana pengguna makin nggak sabaran, responsivitas aplikasi jadi nyawa buat user experience. Solusinya? Asynchronous Programming. Bukan sekadar jargon teknis, tapi jurus ampuh biar aplikasi lo nggak kayak siput. Yuk, kupas tuntas cara kerjanya!
Data dari New Relic (2023) nyebut 60% pengguna bakal uninstall aplikasi yang loadingnya lebih dari 2 detik. Nah, di 2025, tantangannya makin gila: IoT, AI real-time, dan AR/VR makin masif. Sync programming yang single-threaded udah nggak cukup.
Contoh konkret? Gojek di 2025 pake asynchronous microservices buat handle jutaan order makanan dan transportasi sekaligus. Hasilnya, latency turun 50% dibanding sistem lama. Kerennya, ini bisa dicapai pake kombinasi Python’s AsyncIO dan Node.js yang non-blocking.
Di 2025, asynchronous programming bukan lagi opsi, tapi kebutuhan. Dengan pola yang tepat, lo bisa bikin aplikasi secepat kilat, bahkan buat jutaan pengguna sekaligus. Siap ngejar standar pengguna yang makin “manja”? Saatnya belajar async, biar aplikasi lo nggak ketinggalan zaman!
Baca Juga :
PT. INSAN MEMBANGUN BANGSA
Jl. Lumbungsari V no 3 Kel. Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Kode Pos 50198