Azura Team • 2025-06-18
Azura Labs - Pengambilan keputusan di dunia teknologi itu memang seru, tapi kadang bikin pusing juga, ya? Apalagi kalau sudah menyangkut infrastruktur IT vital seperti cloud. Di tahun 2025 ini, hampir semua bisnis, dari startup yang lagi ngebut sampai perusahaan besar yang sudah mapan, pasti sudah pakai cloud. Tapi, pertanyaan yang sering muncul adalah: kita harus pakai Multi-Cloud atau Hybrid Cloud, ya? Mana yang paling cocok dan paling efisien buat bisnis kita?
Dulu, pilihan cloud itu mungkin cuma antara on-premise (punya server sendiri) atau public cloud (sewa di Amazon AWS, Microsoft Azure, Google Cloud). Sekarang, pilihannya makin banyak dan kompleks. Banyak yang bingung membedakan antara Multi-Cloud dan Hybrid Cloud, padahal keduanya punya karakteristik, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing. Jangan sampai salah pilih dan malah bikin biaya membengkak atau performa jadi loyo! Yuk, kita bedah tuntas biar kamu enggak galau lagi.
Sebelum kita bahas mana yang lebih baik, kita samakan dulu persepsinya :
Bayangkan Multi-Cloud itu seperti punya beberapa rumah di kompleks perumahan yang berbeda. Kamu punya satu aplikasi atau workload yang berjalan di AWS, aplikasi lain di Azure, dan mungkin database di Google Cloud. Intinya, kamu menggunakan lebih dari satu penyedia public cloud secara terpisah dan independen untuk berbagai tujuan atau aplikasi yang berbeda. Mereka tidak saling terhubung langsung di tingkat infrastruktur yang dalam.
Kelebihan Multi-Cloud :
Kekurangan Multi-Cloud :
Kalau Hybrid Cloud, ini lebih seperti punya rumah utama on-premise (server di kantor kamu) dan satu kamar atau bagian rumah yang kamu sewa di public cloud (misalnya di AWS). Intinya, Hybrid Cloud itu kombinasi antara infrastruktur on-premise milik sendiri dengan satu atau lebih public cloud provider, yang dihubungkan secara mulus (seamlessly) sehingga bisa saling berinteraksi dan berbagi data. Data dan aplikasi bisa berpindah dari on-premise ke public cloud dan sebaliknya.
Kelebihan Hybrid Cloud :
Kekurangan Hybrid Cloud :
Jawabannya: Tergantung kebutuhan bisnis dan workload kamu! Tidak ada solusi satu ukuran untuk semua.
Menurut laporan "State of the Cloud Report 2024" oleh Flexera, adopsi Multi-Cloud dan Hybrid Cloud terus meningkat pesat. Rata-rata perusahaan menggunakan 2,5 public cloud dan 2,6 private cloud (termasuk on-premise). Ini menunjukkan bahwa mayoritas perusahaan tidak lagi terpaku pada satu jenis cloud saja, melainkan mencari kombinasi yang paling pas. Laporan tersebut juga menyoroti bahwa optimalisasi biaya menjadi prioritas utama bagi 82% perusahaan dalam strategi cloud mereka, baik di lingkungan Multi-Cloud maupun Hybrid Cloud. Jadi, perencanaan yang matang dan pemantauan yang ketat itu penting banget.
Baik Multi-Cloud maupun Hybrid Cloud menawarkan kelebihan unik yang bisa membawa bisnis kamu ke level berikutnya. Kuncinya adalah memahami kebutuhan spesifik perusahaanmu, mengevaluasi workload yang ada, dan merencanakan arsitektur cloud yang sesuai. Jangan lupa untuk selalu memantau performa dan biaya. Dengan strategi cloud yang tepat, kamu bisa memastikan bisnis tetap gesit, aman, dan efisien di tengah gempuran teknologi tahun 2025 ini. Jadi, sudah tahu mana pilihan yang lebih baik buat kamu?
Baca Juga :
PT. INSAN MEMBANGUN BANGSA
Jl. Lumbungsari V no 3 Kel. Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Kode Pos 50198