Azura Team • 2025-05-28
Azura Labs - Kita sering banget ya, setiap mau daftar akun di mana-mana, selalu diminta data pribadi. Email, nomor HP, tanggal lahir, alamat, bahkan kadang scan KTP atau foto selfie sambil pegang KTP. Ribet banget, kan? Belum lagi, kita jadi was-was, "Aman nggak ya data gue di sana? Nanti kalau ada kebocoran data gimana?" Nah, pertanyaan itu makin relevan di tahun 2025 ini, di mana isu privasi data makin jadi sorotan. Tapi, gimana kalau ada cara yang lebih aman, lebih privat, dan lebih powerful buat mengelola identitas digital kita? Kenalan yuk sama Pengenal Terdesentralisasi (DIDs)!
Coba deh pikirkan, berapa banyak akun online yang kamu punya? Dari media sosial, e-commerce, layanan perbankan, sampai aplikasi transportasi. Setiap akun itu, data pribadi kita tersimpan di server masing-masing perusahaan. Model identitas digital yang kayak gini, kita sebutnya identitas tersentralisasi. Artinya, ada satu pihak (perusahaan pemilik platform) yang menguasai dan mengelola data identitas kita.
Masalahnya apa? Banyak banget!
Nah, di sinilah peran Pengenal Terdesentralisasi (Decentralized Identifiers/DIDs) muncul sebagai game changer. DIDs itu konsepnya kayak "paspor digital" yang sepenuhnya kamu pegang kendali. Nggak ada satu pun entitas (kayak perusahaan, pemerintah, atau organisasi lain) yang punya kuasa penuh atas identitasmu. Keren, kan?
Jadi, apa sih DIDs itu? Simpelnya, DIDs adalah jenis pengenal global yang unik, stabil, dan bisa kamu buat serta kelola sendiri tanpa perlu otorisasi dari pihak manapun. DIDs ini seringkali beroperasi di atas teknologi blockchain atau distributed ledger technology (DLT) lainnya. Kenapa? Karena blockchain itu sifatnya terdesentralisasi, transparan (tapi privasi data di dalamnya bisa diatur), dan anti-perubahan.
Bayangin gini: kalau identitas kamu sekarang itu kayak SIM atau KTP yang dikeluarkan pemerintah (pihak terpusat), DIDs itu kayak kamu bikin sendiri identitas unik yang cuma kamu yang pegang kuncinya.
Menurut laporan dari World Economic Forum (WEF) di awal 2025 tentang Future of Identity, adopsi DIDs dan Verifiable Credentials diproyeksikan akan meningkat 30% dalam tiga tahun ke depan, terutama di sektor finansial, pemerintahan, dan kesehatan, karena fokus pada user-centric control dan keamanan data.
Tentu saja, DIDs juga punya tantangan. Adopsi massal masih butuh waktu karena perlu edukasi, pengembangan infrastruktur, dan kerja sama lintas sektor. Isu skalabilitas blockchain dan user experience juga masih jadi PR.
Tapi, melihat perkembangan di 2025, banyak perusahaan teknologi besar dan juga pemerintah yang sudah mulai menjajaki dan mengimplementasikan DIDs untuk berbagai keperluan, mulai dari identitas digital untuk e-commerce, sistem single sign-on perusahaan, sampai identitas warga negara. Ini menunjukkan bahwa DIDs bukan cuma wacana, tapi solusi nyata untuk masalah identitas digital kita.
Jadi, siap-siap ya! Di masa depan, mungkin kamu nggak perlu lagi ingat banyak username dan password, atau takut data pribadi bocor. Cukup dengan DID-mu, kamu bisa mengontrol identitas digitalmu sendiri, sepenuhnya di tanganmu, dan tentu saja, terenkripsi! Ini benar-benar masa depan identitas digital yang kita impikan!
Baca Juga :
PT. INSAN MEMBANGUN BANGSA
Jl. Lumbungsari V no 3 Kel. Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Kode Pos 50198