Skill yang Paling Dicari di 2025 : Dari Prompt Engineering ke AI Governance Specialist

Azura Team2025-10-15

Azura Labs - Kabar baiknya, dunia teknologi di 2025 lagi hot banget. Kabar buruknya… kalau skill kamu masih mentok di level “ikut arus,” bisa-bisa kamu ketinggalan jauh. Dunia kerja udah berubah total—AI bukan cuma tren, tapi fondasi baru di hampir semua industri. Dari startup sampai korporasi raksasa, semua lagi berburu talenta digital yang paham cara kerja machine learning, data, dan tentu aja… cara “ngobrol” sama AI itu sendiri.

Salah satu skill paling hits tahun ini adalah Prompt Engineering. Ya, profesi yang awalnya cuma dianggap “iseng bikin prompt ChatGPT” sekarang jadi pekerjaan serius dengan gaji selangit. Tapi jangan salah, tugas mereka nggak sekadar ngetik perintah ke AI. Mereka harus ngerti konteks, tone, struktur bahasa, dan logika sistem supaya hasil dari AI bisa relevan dan usable di bisnis nyata.

Selain itu, muncul juga peran baru yang dulu belum pernah kita dengar: AI Governance Specialist. Ini bukan coder, tapi orang yang memastikan sistem AI berjalan sesuai etika, regulasi, dan transparansi data. Setelah beberapa kasus besar tentang AI bias dan kebocoran data di awal 2025, posisi ini jadi rebutan di perusahaan global. Mereka bertugas membuat kebijakan, mengawasi penggunaan model AI, sampai memastikan tidak ada keputusan “aneh” yang diambil mesin tanpa kontrol manusia.

Skill lain yang juga naik daun: data literacy (kemampuan membaca dan memanfaatkan data), cybersecurity awareness, dan AI-integrated project management. Jadi meskipun kamu bukan techie sejati, paham dasar-dasar AI dan data itu sekarang udah kayak skill wajib—setara pentingnya sama skill komunikasi di tahun-tahun lalu.

Bahkan, banyak HR dan recruiter sekarang nggak cuma cari orang yang “bisa pakai tools,” tapi yang punya kemampuan berpikir kritis dan cepat belajar teknologi baru. Karena jujur aja, tools bakal terus berubah, tapi adaptability itu skill yang timeless.

Intinya, landscape karier di 2025 nggak lagi dibagi antara “tech” dan “non-tech.” Semuanya menyatu. Setiap peran sekarang bersinggungan dengan AI, data, dan otomatisasi dalam berbagai bentuk. Jadi kalau kamu lagi mikir mau upgrade skill, fokus lah ke dua hal: bagaimana kamu bisa bekerja bareng AI, dan bagaimana kamu bisa mengarahkan AI agar tetap berpihak pada manusia.

Baca Juga :


See More Posts

background

Bukan Menteri Kominfo yang Mundur, Tapi Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Imbas Isu Pusat Data Nasional

background

Intel Tertinggal, Pat Gelsinger Mundur di Tengah Krisis dan Persaingan dengan TSMC

background

Google Dikecam Karyawan Atas Kontrak AI 'Project Nimbus' dengan Militer Israel

Show more