Azura Team • 2025-04-15
Azura Labs, Semarang – Internet of Things (IoT) kini bukan hanya tren, tapi sudah menjadi bagian dari kehidupan dan operasional bisnis di berbagai sektor. Mulai dari smart home hingga smart factory, konektivitas perangkat telah memberi kemudahan luar biasa. Tapi di balik kemudahan itu, ada tantangan besar: keamanan. Tahun 2025 membawa banyak inovasi, tapi juga membuka celah baru bagi serangan siber.
Untuk itu, pengujian keamanan IoT bukan lagi opsi—melainkan keharusan. Artikel ini akan membahas langkah-langkah pengujian keamanan IoT secara praktis, baik untuk perusahaan maupun pengguna individu.
Menurut laporan Cybersecurity Ventures, kerugian akibat serangan siber global diprediksi mencapai $10,5 triliun pada 2025, dan perangkat IoT menjadi salah satu target utama. Serangan seperti DDoS, sniffing data, hingga pengambilalihan perangkat (device hijacking) makin sering terjadi. Itu sebabnya pengujian keamanan harus jadi bagian dari siklus hidup perangkat IoT—bukan cuma pas masalah muncul.
Sebelum melakukan pengujian apa pun, langkah pertama adalah mengetahui apa saja perangkat yang terhubung ke jaringan.
Untuk perusahaan, gunakan solusi asset discovery otomatis agar bisa melacak semua node yang aktif.
Untuk pengguna pribadi, cukup cek perangkat melalui router atau aplikasi kontrol smart home.
Tujuan: Memastikan tidak ada perangkat "liar" yang terhubung tanpa izin.
Banyak perangkat IoT masih menggunakan username dan password default—yang mudah ditebak atau bahkan tersedia di internet.
Lakukan pengujian dengan cara:
Tools yang bisa digunakan:
Uji coba serangan seperti man-in-the-middle, brute-force, hingga eksploitasi firmware. Ini bisa dilakukan dengan pendekatan:
Gunakan tools seperti Metasploit, Wireshark, atau platform pengujian khusus IoT seperti Attify.
Perangkat IoT yang tidak bisa menerima update secara aman sangat rentan. Pastikan:
Tips 2025: Banyak vendor kini mulai mengadopsi Secure Boot dan Hardware Root of Trust—pastikan perangkat yang digunakan mendukung fitur ini.
Lakukan inspeksi terhadap data yang dikirimkan oleh perangkat:
Tools seperti Burp Suite, Wireshark, atau IoTSeeker bisa membantu proses ini.
Sistem keamanan tidak lengkap tanpa logging. Audit log yang baik bisa memberi jejak digital saat terjadi serangan.
Pastikan:
Perangkat IoT sering digunakan sebagai botnet dalam serangan DDoS. Tes perangkat dengan skenario:
Tahun 2025 makin banyak perusahaan mengadopsi pendekatan Zero Trust—tidak ada perangkat yang otomatis dipercaya, termasuk dari dalam jaringan.
Dalam pengujian, pastikan:
Kadang celah bukan berasal dari teknologi, tapi manusia. Simulasikan:
Keamanan IoT di tahun 2025 bukan hanya soal teknologi, tapi juga mindset. Baik pengguna rumahan maupun perusahaan harus sadar bahwa setiap perangkat yang terhubung adalah potensi celah masuk bagi peretas.
Dengan melakukan pengujian keamanan secara rutin dan menyeluruh, kita bisa memastikan bahwa perangkat IoT bekerja bukan hanya secara pintar, tapi juga aman.
Selalu ingat prinsip dasar keamanan: percaya, tapi verifikasi—dan uji!
Kalau kamu ingin mulai mengamankan perangkat IoT tapi bingung harus mulai dari mana, jangan ragu untuk konsultasi atau gunakan jasa profesional yang sudah paham ekosistem IoT secara menyeluruh. Yuk, sama-sama bangun ekosistem digital yang lebih aman dan terpercaya!
PT. INSAN MEMBANGUN BANGSA
Jl. Lumbungsari V no 3 Kel. Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Kode Pos 50198