Low-Code/No-Code Platform: Apakah Mereka Aman dari Perspektif Security Testing?

Azura Team2025-08-04

Azura Labs, Semarang – Di tahun 2025 ini, low-code dan no-code platform makin digandrungi banyak perusahaan. Gak heran sih—siapa yang gak mau bikin aplikasi cepat, tanpa perlu tim developer besar, dan bisa langsung go-live? Tools seperti OutSystems, Mendix, Bubble, atau Microsoft Power Apps sekarang jadi senjata andalan untuk digitalisasi kilat. Tapi di balik kemudahannya, muncul satu pertanyaan besar: "Apakah platform low-code/no-code benar-benar aman?"

Yuk kita bahas dari kacamata security testing, biar kamu gak cuma cepat, tapi juga aman!

🔍 Apa Itu Low-Code/No-Code?

Low-code dan no-code adalah pendekatan pembuatan aplikasi yang minim atau bahkan tanpa penulisan kode. Biasanya pakai drag-and-drop UI, komponen siap pakai, dan integrasi instan ke database atau layanan lain. Cocok banget buat:

  • Tim bisnis yang pengen langsung prototipe
  • Startup yang butuh MVP cepat
  • Perusahaan besar yang ingin automatisasi proses

Tapi kemudahan ini bisa jadi pedang bermata dua…

🚨 Risiko Keamanan yang Sering Terlupakan

1. Shadow IT dan Akses Tidak Terpantau

Banyak aplikasi low-code/no-code dibuat tanpa koordinasi dengan tim IT. Akibatnya? Aplikasi bisa berjalan di “bawah radar”, tanpa pengawasan keamanan standar perusahaan.

2. Masalah Autentikasi & Authorization

Seringkali pengguna awam gak paham pentingnya batasan hak akses. Bisa jadi semua user dapet akses admin—dan itu mimpi buruk buat security.

3. Integrasi API yang Gak Aman

Karena integrasinya gampang, orang jadi asal connect ke third-party API tanpa filtering atau validasi yang layak. Padahal, celah bisa muncul dari situ.

4. Vulnerabilitas pada Komponen Reusable

Komponen yang digunakan dalam no-code platform bisa reused berkali-kali. Kalau satu punya celah, semua aplikasi yang pakai komponen itu bisa ikut kena.

🧪 Bagaimana Security Testing Bisa Bantu?

Meskipun aplikasi dibuat tanpa coding, bukan berarti gak bisa dites secara serius. Beberapa pendekatan security testing untuk low-code/no-code:

✅ Static & Dynamic Analysis

Beberapa platform sekarang menyediakan export kode atau konfigurasi. Dari situ, bisa dilakukan Static Application Security Testing (SAST) atau Dynamic Application Security Testing (DAST).

✅ Security Scan Terintegrasi

Platform besar mulai support integrasi dengan tool security seperti OWASP ZAP atau Burp Suite, bahkan punya plugin internal untuk deteksi risiko umum.

✅ Threat Modeling Sederhana

Meski gak nulis kode, kamu tetap bisa (dan wajib!) bikin threat modeling: siapa user-nya? Apa risikonya? Data apa yang diproses?

✅ Role-based Access Control (RBAC) Review

Ini penting banget. Pastikan hak akses gak asal-asalan. Cek ulang semua role & permission yang diatur di platform.

🔐 Jadi, Aman Gak Sih?

Jawabannya: Bisa aman, asal sadar risiko dan mau melakukan testing.

Platform low-code/no-code bukan berarti low-security. Justru karena makin banyak orang non-teknis yang pakai, potensi kesalahan malah lebih besar. Maka dari itu, penting untuk:

  • Melibatkan tim security sejak awal
  • Gunakan platform yang mendukung best practices keamanan
  • Lakukan testing secara berkala
  • Selalu update platform dan plugin-nya

Low-code/no-code adalah game changer di dunia software development tahun 2025. Tapi bukan berarti kita bisa kompromi soal keamanan. Justru kita harus adaptif dan bikin proses security testing yang sesuai dengan gaya development baru ini. Jadi, meskipun kamu gak nulis satu baris kode pun, bukan berarti kamu bebas dari tanggung jawab menjaga keamanan.


See More Posts

background

Low-Code/No-Code Platform: Apakah Mereka Aman dari Perspektif Security Testing?

background

Cara Menyusun Laporan Hasil Security Testing yang Jelas dan Melekat di Kepala Manajemen

background

Social Engineering dalam Security Testing: Batas Etika dan Hukum

Show more