Azura Team • 2025-05-14
Azura Labs, Semarang – Selamat datang di dunia UX design, tempat di mana setiap pixel punya makna, dan setiap kata bisa menentukan apakah user bakal lanjut... atau kabur 😅.
Kalau kamu baru terjun ke dunia UX (User Experience) di tahun 2025, kamu pasti udah familiar dengan hal-hal kayak wireframe, user flow, sampai design system. Tapi, ada satu hal kecil (literally) yang sering diremehkan padahal impact-nya gede banget: microcopy.
Yes, tulisan-tulisan mini kayak “Oops! Something went wrong”, “Tell us what’s on your mind”, atau “Start your journey” itu bukan cuma hiasan. Mereka bisa jadi senjata rahasia kamu buat ningkatin pengalaman pengguna dan bikin desain kamu makin hidup.
Microcopy adalah teks pendek yang muncul di dalam interface aplikasi atau website. Bentuknya bisa macam-macam, mulai dari label tombol, error message, placeholder form, sampai tooltip kecil yang muncul pas hover.
Intinya, microcopy adalah suara dari desain kamu.
Di era sekarang, UX bukan lagi cuma soal tampilan yang estetik. Di tahun 2025, personalized experience dan clarity jadi kunci. Dan disinilah microcopy unjuk gigi.
Dengan makin cepatnya teknologi (hello, 5G+ dan AI assistant everywhere!), user nggak mau ribet. Kalau mereka bingung harus ngapain selanjutnya, mereka cabut. Microcopy yang jelas dan ramah bisa jadi pemandu yang menyelamatkan mereka dari frustasi..
Contoh:
Daripada tombol bertuliskan “Submit”, kenapa nggak “Kirim Cerita Kamu”? Lebih engaging dan jelas kan?
Tahun ini, banyak interface udah dibantu AI. Tapi, justru karena itu, human touch makin penting. Microcopy yang hangat dan empatik bisa bikin produk kamu terasa lebih “manusiawi”.
Contoh:
Daripada “Your request is being processed”, kamu bisa pakai “Tunggu bentar ya, kami lagi siapin semuanya buat kamu 😉”.
Yes, microcopy juga bisa bantu SEO. Google makin cerdas di 2025 — dia ngerti konteks, niat, bahkan tone. Microcopy yang pakai keyword natural bisa bantu website kamu lebih ditemukan.
Misalnya, kalau kamu punya landing page untuk aplikasi belajar coding, microcopy kayak “Mulai belajar JavaScript dari nol, tanpa ribet” bisa jadi keyword-friendly dan user-friendly sekaligus.
Hindari bahasa terlalu teknis. Pikirin: kalau kamu jelasin ke temen kamu, bakal bilangnya gimana?
Daripada “Password salah”, lebih baik “Ups, kayaknya password-nya belum cocok. Coba lagi ya!”
Microcopy = micro. Jangan bikin panjang kayak cerpen. Tapi tetap harus jelas.
Apa yang menurut kamu “lucu” bisa aja ngebingungin user. Tes kecil-kecilan bisa bantu banget buat tahu reaksi user asli.
Di dunia UX, hal-hal kecil bisa jadi penentu besar. Microcopy emang nggak selalu disorot, tapi kalau kamu bisa master skill ini, dijamin kamu bakal jadi aset penting di tim design mana pun.
Jadi, mulai sekarang, jangan remehkan teks-teks kecil itu. Karena di balik tombol "Coba Sekarang" atau “Yuk, lanjut!”, ada UX designer cerdas yang tahu betul: kata-kata punya kekuatan.
Image source: Microcopy rules #02 by Massimiliano Albizzati on Dribbble
PT. INSAN MEMBANGUN BANGSA
Jl. Lumbungsari V no 3 Kel. Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Kode Pos 50198