Kesalahan Umum Portofolio Desainer UI/UX yang Sering Ditolak HRD

Azura Team2025-07-16

Azura Labs, Semarang – Portofolio adalah ‘produk’ pertama yang dilihat HRD dari kamu. Sayangnya, masih banyak desainer UI/UX—terutama fresh graduate—yang portofolionya langsung di-skip bahkan sebelum dibaca isinya. Bukan karena skill-mu kurang, tapi karena cara kamu nge-present hasil kerja kamu masih salah kaprah.

Nah, di tahun 2025 ini, tren rekrutmen UI/UX makin ketat. Banyak perusahaan tech, startup, sampai BUMN yang mulai lebih picky karena makin banyak pelamar. Biar kamu gak ikut-ikutan zonk, yuk kita bahas kesalahan umum yang bikin portofolio kamu sering ditolak HRD!

1. Fokus ke Visual, Lupa Proses

Banyak banget yang portofolionya isinya cuma mockup-mockup cantik. Tapi pas dibuka, gak ada cerita di baliknya.

Padahal, HRD dan UX Lead itu pengen tahu cara kamu mikir, bukan cuma bisa ngedesain aja.

Tips:

Tunjukin proses design thinking kamu. Mulai dari riset user, pain point, flow, wireframe, sampai hasil akhir. Ceritain kayak storytelling.

2. Case Study Terlalu Umum dan Generik

Contoh:

“Saya mendesain ulang aplikasi e-commerce agar lebih user-friendly.”

Kalimat ini terlalu umum dan gak nunjukin apa masalah nyatanya. Tanpa data, tanpa alasan kuat, jadinya hambar.

Tips:

Gunakan real problem. Kasih konteks: “Dari usability test, 70% user bingung cara checkout. Maka saya redesign dengan flow satu halaman.” Lebih meyakinkan, kan?

3. Terlalu Banyak Proyek, Tapi Dangkal Semua

Punya 10 proyek di portofolio bukan jaminan kamu keren. Kalau semuanya cuma setengah-setengah dan gak ada satu pun yang mendalam, HRD bakal mikir: ini orang multitasking atau gak fokus?

Tips:

Mendingan 3-4 proyek aja tapi lengkap, detail, dan deep dive. Kasih satu proyek andalan yang bisa kamu jelasin dari A sampai Z.

4. Gak Relevan dengan Posisi yang Dilamar

Sering kejadian: lamar posisi UI Designer, tapi portofolio isinya 80% branding dan ilustrasi. Atau malah proyek dari 2019 yang udah gak relevan dengan tren sekarang.

Tips:

Kurasi isi portofolio sesuai posisi yang kamu incar. Kalau lamar UX, fokus di proses dan insight user. Kalau UI, tunjukin layout, hierarchy, dan consistency.

5. Gak Mobile-Friendly atau Sulit Diakses

Zaman sekarang HRD cek portofolio via HP atau tablet. Tapi masih banyak yang pakai PDF berat atau link yang mati (seriously, ini masih kejadian di 2025!).

Tips:

Gunakan platform seperti Notion, Framer, atau website pribadi yang mobile responsive dan cepat diakses. Sertakan juga link backup seperti Google Drive yang terbuka publik.

6. Tidak Ada About Me dan Contact yang Jelas

HRD tuh butuh tahu kamu siapa, minatnya apa, dan gimana cara kontak kamu. Kalau portofolio kamu kosong dari info personal, HRD bakal malas lanjut.

Tips:

Kasih sedikit cerita tentang kamu: latar belakang, skill, tools yang kamu kuasai, dan link ke LinkedIn atau email. Simpel tapi penting banget.

7. Tampilan Portofolio Gak Konsisten

Ini ironis: ngaku UI designer tapi spacing-nya amburadul, font-nya beda-beda, dan warna gak konsisten. Ini nunjukin kamu belum paham visual hierarchy dan desain sistem.

Tips:

Treat portofolio kamu kayak produk profesional. Gunakan grid, typography yang rapi, dan tone warna yang konsisten.

Bonus: Gak Update Tren 2025

Tahun ini, banyak HRD cari desainer yang ngerti tentang AI UX, micro-interaction, dan desain inklusif. Kalau portofolio kamu masih pakai tren 2020, kamu bakal ketinggalan banget.

Tips:

Pelajari dan sisipkan elemen tren kekinian. Misal, bagaimana kamu mempertimbangkan accessibility, atau eksperimen dengan AI-assisted UX research.


Bikin portofolio UI/UX itu bukan soal numpuk hasil desain, tapi soal nunjukin cara kamu problem solving.

Ingat, HRD gak butuh yang paling jago gambar, tapi yang bisa mikir dan komunikasiin idenya dengan baik.

Jadi, yuk review ulang portofolio kamu hari ini. Siapa tahu, salah satu kesalahan di atas udah bikin kamu gagal masuk shortlist berkali-kali. Selamat upgrade dan semangat apply lagi! 🚀


Cover source: https://dribbble.com/shots/23479758-Modern-Personal-Portfolio-Landing-Page


See More Posts

background

Kesalahan Umum Portofolio Desainer UI/UX yang Sering Ditolak HRD

background

Kenapa Banyak Fresh Graduate UI/UX Gagal Diterima Kerja?

background

Gaji Desainer UI/UX di Indonesia 2025: Update Berdasarkan Pengalaman & Kota

Show more