Desain Buat Semua Orang: Cara Bikin UI/UX yang Ramah dan Inklusif

Azura Team2025-05-16

Azura Labs, Semarang – Desain itu bukan cuma soal estetik doang. Di 2025, dunia digital makin sadar pentingnya bikin user interface (UI) dan user experience (UX) yang bukan cuma keren, tapi juga ramah dan inklusif — bisa diakses dan dinikmati siapa aja, tanpa kecuali.

Buat kamu yang lagi ngedesain aplikasi, website, atau platform digital apa pun, penting banget buat mikir: “Apakah semua orang bisa pakai ini tanpa kesulitan?” Kalau belum, saatnya upgrade mindset dan skill desainmu biar lebih manusiawi dan universal.

Kenapa Inklusivitas Jadi Penting di Tahun 2025?

Ada beberapa alasan kuat kenapa inklusivitas itu bukan sekadar nice-to-have, tapi must-have:

  1. Pengguna Internet Makin Beragam

    Sekarang, pengguna digital datang dari berbagai latar belakang: usia, gender, kondisi fisik, tingkat literasi digital, bahkan keterbatasan visual atau motorik.

  2. Regulasi Global dan Kesadaran Sosial

    Negara-negara makin tegas dalam hal aksesibilitas digital. Di beberapa wilayah, accessibility compliance bukan pilihan lagi, tapi kewajiban.

  3. SEO dan Ranking Google

    Yup, Google sekarang makin ngehargain situs yang cepat, responsif, dan ramah disabilitas. Jadi, desain yang inklusif juga bisa bantu kamu naik ke page one.

Tips Bikin Desain UI/UX yang Inklusif

1. Gunakan Warna dengan Kontras Tinggi

Pastikan teks gampang dibaca, terutama buat pengguna dengan gangguan penglihatan. Hindari kombinasi warna yang bikin mata lelah atau bikin informasi jadi kabur.

2. Jangan Andalkan Warna Saja

Contoh: Jangan cuma pakai warna merah buat error message. Tambahkan juga ikon atau teks yang jelas. Ini penting banget buat pengguna dengan buta warna.

3. Navigasi yang Simpel dan Konsisten

Desain navigasi harus gampang dimengerti. Jangan bikin user nebak-nebak di mana tombolnya. Gunakan pola yang familiar dan konsisten di setiap halaman.

4. Pastikan Bisa Dipakai Tanpa Mouse

Penting banget buat aksesibilitas. Desain interaksi yang bisa dioperasikan lewat keyboard atau teknologi bantu (seperti screen reader).

5. Teks yang Mudah Dipahami

Tulis copy yang singkat, jelas, dan nggak terlalu teknis. Gunakan bahasa sehari-hari yang bisa dipahami semua kalangan.

6. Sertakan Alt Text di Gambar

Buat konten visual, jangan lupa tambahin deskripsi alternatif. Ini bantu user yang mengandalkan screen reader buat tahu kontennya.

7. Uji Coba dengan Beragam Pengguna

Jangan cuma tes ke teman-temanmu yang tech-savvy. Libatkan juga pengguna dari berbagai latar belakang dan kondisi. Feedback dari mereka priceless banget!

Tools dan Framework Biar Desainmu Lebih Inklusif

  • Figma Plugin: Able, Stark, Contrast
  • Google Lighthouse: Cek aksesibilitas web kamu otomatis
  • WCAG Guidelines 2.2: Standar global buat aksesibilitas digital
  • ARIA Roles: Bantu screen reader mengenali elemen di UI kamu

Inklusif Itu Keren

Desain inklusif bukan soal kasihan, tapi soal keadilan digital. Kalau kamu ngaku desainer yang pengen bikin impact, sekarang waktunya mikir lebih luas. Karena desain yang baik itu bukan yang bikin orang kagum, tapi yang bikin semua orang merasa nyaman dan diterima.

Inget: Good design is invisible, but inclusive design is unforgettable.


See More Posts

background

Kenapa Banyak Fresh Graduate UI/UX Gagal Diterima Kerja?

background

Gaji Desainer UI/UX di Indonesia 2025: Update Berdasarkan Pengalaman & Kota

background

Skema Grid di UI Desain: Teori Lama, Kekuatan Baru

Show more