Laporan Kyndryl 2025 : Banyak Perusahaan Belum Siap Hadapi Transformasi Teknologi Besar

Azura Team2025-10-20

Azura Labs - Semua pengen transformasi digital, tapi nggak semua siap.” Kalimat itu pas banget buat menggambarkan hasil Kyndryl Readiness Report 2025 yang baru aja dirilis. Di tengah hype tentang AI, cloud, dan otomatisasi, ternyata sebagian besar perusahaan di dunia termasuk di Asia Tenggara masih terseok-seok buat benar-benar go digital.

Menurut laporan tersebut, lebih dari 70% organisasi global mengaku belum punya infrastruktur TI yang siap menghadapi percepatan teknologi saat ini. Banyak yang masih bergantung pada sistem lama (legacy system) dan tim IT yang kewalahan menjaga kestabilan operasional harian sambil diminta “berinovasi cepat”. Akibatnya, transformasi digital sering kali berhenti di level jargon, bukan implementasi nyata.

Tantangan Utama : Infrastruktur dan Strategi yang Nggak Sinkron

Masalah klasik tapi krusial, banyak bisnis langsung lompat ke proyek AI atau adopsi cloud tanpa fondasi IT yang matang.

Kyndryl menemukan gap besar antara ambisi dan kesiapan: integrasi sistem masih berantakan, keamanan siber sering diabaikan, dan tata kelola data belum kuat. Bahkan beberapa perusahaan besar masih menghadapi downtime panjang karena belum melakukan modernisasi sistem inti.

Bukan cuma soal hardware, tapi juga strategi. Banyak perusahaan masih melihat teknologi sebagai “proyek” jangka pendek, bukan “pondasi bisnis” jangka panjang. Di 2025, mindset kayak gini udah nggak cukup lagi.

Dampaknya ke Dunia Industri

Kesenjangan digital ini bukan cuma memperlambat produktivitas, tapi juga bikin perusahaan kehilangan daya saing global.

Perusahaan yang cepat beradaptasi dengan hybrid infrastructure dan data-driven decision-making kini mulai melaju kencang. Sementara yang masih tertahan di sistem lama makin tertinggal.

Khusus di Asia Tenggara, gap-nya lebih terasa. Banyak perusahaan lokal punya potensi besar, tapi belum punya kapasitas teknologi dan SDM yang bisa menopang ekspansi digital. Ini jadi peluang sekaligus tantangan buat seluruh ekosistem bisnis di kawasan ini.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Kyndryl menyoroti tiga langkah penting buat mempercepat kesiapan teknologi organisasi :

  1. Modernisasi infrastruktur IT lama, bukan cuma pindah ke cloud, tapi pastikan integrasi antar sistem berjalan lancar.
  2. Bangun strategi digital berbasis data, supaya tiap keputusan punya arah yang jelas, bukan hanya ikut tren.
  3. Kolaborasi dengan partner teknologi yang tepat, karena transformasi digital bukan kerjaan solo, tapi maraton kolaboratif.

Transformasi digital di 2025 udah bukan pilihan, tapi kebutuhan dasar. Dan dari laporan Kyndryl ini, kita bisa belajar satu hal penting: teknologi canggih nggak akan banyak berarti kalau fondasi organisasinya rapuh. Kadang, yang paling dibutuhkan bukan inovasi baru — tapi kesiapan untuk berubah dengan cara yang benar.

Baca Juga :


See More Posts

background

Bukan Menteri Kominfo yang Mundur, Tapi Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Imbas Isu Pusat Data Nasional

background

Intel Tertinggal, Pat Gelsinger Mundur di Tengah Krisis dan Persaingan dengan TSMC

background

Google Dikecam Karyawan Atas Kontrak AI 'Project Nimbus' dengan Militer Israel

Show more