Azura Team • 2025-12-08
Azura Labs - Australia baru saja membuat langkah paling radikal dalam regulasi media sosial global: mulai 10 Desember 2025, warga berusia di bawah 16 tahun dilarang memiliki akun di platform media sosial besar. Langkah ini bukan hanya mengubah lanskap digital di Australia bisa jadi preseden regulasi di level global.
Dalam artikel ini kita ulas apa isi regulasi tersebut, bagaimana implementasinya, respons publik & industri, serta potensi dampaknya global.
Pemerintah Australia melalui amandemen pada Online Safety Act 2021 memperkenalkan kerangka kerja baru bernama “Social Media Minimum Age” (SMMA). Regulasi ini mewajibkan platform media sosial untuk mencegah pengguna di bawah 16 tahun memiliki akun. Platform yang terkena antara lain : Instagram / Facebook / Threads, TikTok, Snapchat, X (sebelumnya Twitter), YouTube, Reddit, Twitch, serta platform sejenis lainnya.
Dimulai 4 Desember 2025, perusahaan seperti Meta sudah memulai proses penonaktifan akun pengguna yang diyakini berusia 13–15 tahun. Jika platform tidak patuh, mereka menghadapi denda besar hingga $49,5 juta. Dengan regulasi ini, Australia menjadi negara pertama di dunia yang menerapkan batas usia minimum untuk kepemilikan akun media sosial secara menyeluruh.
Bagi pengguna remaja di Australia (13–15 tahun), beberapa perubahan nyata sudah dimulai :
Artinya : bagi remaja Australia, akses ke media sosial besar kini benar-benar dibatasi secara legal bukan hanya aturan internal, tetapi kewajiban hukum bagi platform.
Saat regulasi mulai dijalankan, muncul sejumlah kritik dan kekhawatiran :
Dengan demikian, meskipun regulasi ini diterima oleh sebagian orang sebagai upaya perlindungan anak, banyak juga yang mempertanyakan implikasi sosial, etika, dan privasinya.
Regulasi ini mendapat perhatian global. Berikut alasannya :
Bisa jadi, kita akan melihat regulasi serupa di masa depan atau setidaknya sebagian kebijakan diadopsi di negara lain.
Perubahan regulasi seperti ini membawa konsekuensi besar bagi industri, termasuk platform media sosial, content creator, developer, advertiser, dan bisnis digital :
Regulasi ini bukan tanpa masalah. Beberapa risiko dan tantangan signifikan :
Itu sebabnya, regulasi ini harus diwujudkan dengan sangat hati-hati, transparan, dan tetap memperhatikan hak digital serta privasi.
Regulasi baru Australia adalah tonggak penting dalam sejarah regulasi internet, untuk pertama kalinya sebuah negara menerapkan larangan akun media sosial bagi anak di bawah 16 tahun. Langkah ini kemungkinan akan menjadi studi kasus global baik untuk implementasi regulasi, dampaknya terhadap anak & masyarakat, maupun respons industri.
Dampaknya luas dari hukum, sosial, kesehatan mental, sampai industri teknologi. Jika dijalankan dengan baik + disertai kebijakan pendukung (pendidikan digital, kontrol orang tua, akses alternatif sehat), regulasi ini bisa menjadi pelindung generasi muda. Namun jika diterapkan tanpa pertimbangan matang, bisa berdampak negatif: isolasi sosial, pelanggaran privasi, dan ketidaksetaraan akses.
Bagi kita di luar Australia, perubahan ini harus diikuti dengan cermat: bisa jadi preseden regulasi serupa akan muncul di negara lain, termasuk Indonesia. Saat dunia digital terus berkembang dan AI makin sering melibatkan anak-anak, regulasi dengan perspektif perlindungan anak menjadi semakin relevan. Apa pun sisi pandangmu, penting untuk terus berdiskusi, memahami risiko & manfaat, serta bersiap terhadap kemungkinan bahwa media sosial di masa depan akan sangat berbeda dari sekarang.
Baca Juga :
PT. INSAN MEMBANGUN BANGSA
Jl. Lumbungsari V no 3 Kel. Kalicari, Kec. Pedurungan, Kota Semarang, Kode Pos 50198