Perbandingan Tool DAST vs SAST: Mana yang Lebih Efektif di Tahun 2025?

Azura Team2025-07-22

Azura Labs, Semarang – Di tengah gempuran ancaman siber yang semakin canggih, keamanan aplikasi menjadi prioritas utama bagi tim developer dan DevOps. Istilah seperti DAST (Dynamic Application Security Testing) dan SAST (Static Application Security Testing) sudah tidak asing lagi ditelinga para praktisi keamanan. Namun, di tahun 2025 ini, pertanyaannya bukan lagi “apa itu DAST dan SAST?”, melainkan mana yang lebih efektif untuk memastikan aplikasi benar-benar aman?

Artikel ini akan mengupas perbandingan keduanya secara mendalam, disesuaikan dengan tren teknologi keamanan terbaru.

Apa Itu SAST?

SAST adalah metode pengujian keamanan aplikasi dengan menganalisis kode sumber (source code) atau bytecode aplikasi sebelum dijalankan. Konsep ini seperti “pemeriksaan kesehatan” sejak dini, untuk menemukan potensi celah keamanan di tahap pengembangan.

Kelebihan SAST di 2025:

  • Integrasi AI & LLM: Tool SAST terbaru menggunakan AI untuk membaca pola kode yang kompleks, bahkan memberi rekomendasi perbaikan otomatis.
  • Cocok untuk Shift-Left Testing: Sangat efektif saat dipadukan dengan pipeline CI/CD, memungkinkan tim mendeteksi bug sebelum tahap deployment.
  • Deteksi Komprehensif: Dapat menemukan logic flaw atau kerentanan pada struktur kode.

Kekurangan SAST:

  • Tidak bisa mendeteksi celah yang hanya muncul pada runtime.
  • Bisa menghasilkan banyak false positive jika tidak dikonfigurasi dengan baik.

Apa Itu DAST?

DAST adalah metode pengujian keamanan dengan menguji aplikasi yang sudah berjalan (runtime). DAST bekerja seperti “hacker etis” yang mencoba mencari celah dari sisi luar aplikasi.

Kelebihan DAST di 2025:

  • Simulasi Serangan Nyata: Bisa mendeteksi kerentanan seperti XSS, SQL Injection, atau SSRF secara real-world.
  • Cocok untuk Aplikasi Tanpa Source Code: Ideal untuk aplikasi legacy atau black box testing.
  • Integrasi Cloud & API Testing: Banyak tool DAST modern yang mendukung pengujian API berbasis microservices, yang menjadi tren utama tahun 2025.

Kekurangan DAST:

  • Prosesnya lebih lambat karena menguji aplikasi secara runtime.
  • Tidak bisa melihat “akar masalah” di level kode, sehingga perbaikan mungkin lebih lama.

Perbandingan DAST vs SAST di Tahun 2025

Mana yang Lebih Efektif?

Jawabannya: kombinasi keduanya.

Di tahun 2025, tren DevSecOps menuntut pendekatan “Defense in Depth”. SAST bisa mendeteksi bug di awal, sedangkan DAST menguji aplikasi di dunia nyata. Tool modern bahkan sudah menyediakan hybrid testing, misalnya IAST (Interactive Application Security Testing) yang menggabungkan kekuatan DAST dan SAST dengan bantuan AI.

Jika harus memilih satu, SAST lebih efektif untuk developer yang ingin mempercepat release tanpa mengorbankan keamanan. Namun, tanpa DAST, risiko celah runtime tetap ada.

Rekomendasi Tool Terbaru di 2025

  • SAST: GitHub Advanced Security, Checkmarx One AI, Snyk Code (dengan LLM integrasi).
  • DAST: Invicti AI, OWASP ZAP 2025, Burp Suite Enterprise.

DAST vs SAST bukan tentang siapa yang menang, tapi bagaimana keduanya saling melengkapi. Di era 2025 dengan ancaman siber berbasis AI, hanya mengandalkan salah satu bisa berisiko. Gunakan kombinasi keduanya untuk memastikan aplikasi Anda tidak hanya cepat dirilis, tapi juga benar-benar aman.


See More Posts

background

Perbandingan Tool DAST vs SAST: Mana yang Lebih Efektif di Tahun 2025?

background

Apakah CI/CD Pipeline Anda Aman? Ini Cara Melakukan Security Testing-nya

background

SSTI, RCE, LFI, dan XSS: Contoh Real & Teknik Testing-nya

Show more