Security Regression Testing: Mengamankan Fitur Lama Setelah Update Terbaru

Azura Team2025-08-11

Azura Labs, Semarang – Di dunia pengembangan perangkat lunak yang makin cepat bergerak, update terbaru seringkali membawa fitur-fitur keren sekaligus risiko baru. Nah, security regression testing hadir sebagai pahlawan tak terlihat yang memastikan fitur lama masih aman dan utuh setelah pembaruan—apalagi di era 2025 yang serba otomatis dan pintar ini.

Mengapa Penting di 2025?

Kini di 2025, perkembangan CI/CD, otomasi, dan AI-driven testing sudah jadi norma. Raman (2025) menyatakan bahwa integrasi pengujian ke dalam pipelines CI/CD adalah kunci untuk memastikan keamanan dan kualitas tetap terjaga. Selain itu, pendekatan risk-based regression testing makin dominan, di mana fokus pengujian diarahkan pada area kritikal yang berpotensi bermasalah. Ini hemat waktu, efisien, dan sangat relevan di era kecepatan rilis sekarang.

Apa Itu Security Regression Testing?

Sederhananya, ini adalah pengulangan pengujian keamanan (seperti yang ditemukan dalam pengujian penetrasi), untuk memastikan patch keamanan tetap efektif dan tidak menimbulkan celah baru. Teknik modern-nya bahkan memungkinkan otomatisasi:

  • Tim keamanan melakukan tagging (misalnya di Jira) untuk kerentanan yang perlu diuji ulang.
  • Membuat template otomatis guna memeriksa apakah kerentanan tersebut masih muncul.
  • Otomasi memastikan regression test dijalankan secara berkala, dan bila gagal, ticket otomatis dibuka kembali.

Best Practices di 2025 yang Patut Kamu Terapkan

Berikut adalah teknik yang semakin penting dan relevan di tahun ini:

  1. Risk-Based Regression Testing

    Prioritaskan pengujian pada area dengan risiko paling tinggi, agar efisien dan tepat sasaran.

  2. Integrasi Otomatis dalam CI/CD

    Jalankan regression test secara otomatis setiap ada perubahan—sehingga bugs dan celah keamanan terdeteksi lebih awal.

  3. Automated Templates untuk Kerentanan Reproduksi

    Terutama untuk bug sederhana yang bisa direproduksi, gunakan template otomatis seperti di Nuclei untuk cek regresi berkala.

  4. Pemeliharaan Suite Pengujian yang Adaptif

    Rutin review dan perbarui test suite—hapus test usang, tambahkan test baru—agar selalu relevan dan tidak membebani pipeline.

  5. Visual dan Canary Regression Testing

    Gunakan pengujian visual untuk mendeteksi tampilan yang berubah tak terkendali; dan canary testing untuk merilis ke sebagian pengguna dulu, memastikan tidak ada dampak buruk sebelum roll‑out penuh.


Security regression testing di 2025 bukan lagi tugas mengulang pengujian manual, tapi proses cerdas yang otomatis, prioritas, dan responsif. Dengan pendekatan berbasis risiko, otomatisasi dalam CI/CD, serta pemeliharaan suite yang adaptif, tim TI bisa lebih cepat dan yakin saat merilis update—tanpa mengorbankan keamanan atau fitur lama yang dicintai pengguna.


See More Posts

background

Security Regression Testing: Mengamankan Fitur Lama Setelah Update Terbaru

background

Low-Code/No-Code Platform: Apakah Mereka Aman dari Perspektif Security Testing?

background

Cara Menyusun Laporan Hasil Security Testing yang Jelas dan Melekat di Kepala Manajemen

Show more